Keutamaan Shalat Hajat (Shalat Hajat Part 3)

oleh Anggit Tinarbuka AW

Pada tulisan ketiga ini akan dibahas tentang shalat hajat setelah kita mengetahui keutamaan berdoa di bulan ramadhan serta adab dalam berdoa. Anjuran tentang meminta permohonan melalui shalat sebagaimana yang Allah firmankan dalam ayat ini.

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah [2]:153)


Hukum Shalat Hajat


Dinamakan shalat hajat karena shalat ini dilakukan untuk memohon kepada Allah agar hajatnya atau doa nya dikabulkan. Shalat hajat termasuk dalam shalat sunnah ghairu rawatib. Adapun shalat sunnah ghairu rawatib ini ada tiga yaitu [1] shalat lail (malam), [2] shalat dhuha, dan [3] shalat tarawih. Dari ketiga di atas shalat hajat ini termasuk kedalam kelompok shalat malam berdasarkan tidak disunnahkannya dilakukan secara berjamaah. Shalat hajat sama seperti shalat sunnah lainnya yang dapat dilakukan di rumah.

“Jadikanlah tempat pelaksanaan sebagian shalatmu di rumah-rumah kalian, dan jangan lah jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan.” (diriwayatkan oleh Ibnu Umar)


Shalat hajat memiliki banyak keutamaan karena selain untuk memperoleh pahala, juga sebagai sarana mengajukan permohonan dan mendekatkan diri pada Allah.

“Barangsiapa yang mempunyai hajat kepada Allah atau memiliki kebutuhan kepada seseorang, hendaklah ia berwudhu dengan baik dan sempurna. Kemudian shalat dua rakaat seraya memuji Allah dan membaca shalawat kepada Rasulullah SAW.”

Waktu Shalat Hajat


Memang biasanya shalat hajat dilakukan pada malam hari walaupun tidak ada larangan dilakukan di siang hari. Sehingga shalat hajat dapat dikerjakan pada setiap waktu baik pagi, siang ataupun malam yang terpenting tidak pada waktu-waktu diharamkannya melakukan shalat, yaitu setelah waktu subuh dan ashar. Akan tetapi tentu lebih utama dilakukan di sepertiga malam yang terakhir agar supaya lebih khusyuk dalam beribadah.

“Pada malam hari, ada satu waktu di mana seorang hamba tidak (berdzikir) tepat pada saat itu meminta kepada Allah SWT akan kebaikan dunia dan akhirat, melainkan Allah akan memberinya, dan itu terjadi setiap malam.” (diriwayatkan oleh Jabir r.a.)


Rakaat Shalat Hajat


Shalat hajat dapat dikerjakan seperti shalat sunnah lainnya yaitu minimal dengan dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat. Dalam pengerjaannya biasanya dilakukan dengan dua rakaat salam. Banyak sedikitnya rakaat shalat hajat tergantung kepada orang yang mengerjakannya.

“Barangsiapa yang berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian mengerjakan shalat dua rakaat dengan sempurna, maka Allah memberi apa saja yang ia minta, baik dengan segera atau lambat.” (diriwayatkan oleh Abu Darda’)


Saudaraku sekalian, kiranya sekian tentang keutamaan shalat hajat yang dapat disampaikan. Semoga dengan pengetahuan yang sedikit ini semakin membuat kita ingin lebih tau banyak sehingga lebih banyak mempelajari tentang ilmu Allah. Dan sebaik-baiknya ilmu tentu disertai amalannya, sehingga jangan menunggu lama untuk kita memulai suatu amalan ibadah.

Adapun untuk tata cara dilaksanakannya shalat Hajat insyaallah akan dituliskan kemudian. Semoga menjadi manfaat untuk saya dan saudaraku sekalian. Amin

 

Sumber referensi:

Al Qur’an Al Kariim

Hadits Arba’in An Nawawi

Hadits Qudsi

Riyadhus Shalihin

Panduan Shalat Hajat

 

Keutamaan Shalat Hajat: Bagian Pertama (Keutamaan Berdoa di Bulan Ramadhan)

Keutamaan Shalat Hajat: Bagian Kedua (Adab dalam Berdoa)

Keutamaan Shalat Hajat: Bagian Ketiga (Seputar Shalat Hajat)

Oleh Anggit Tinarbuka
Tag: keutamaan shalat hajat, shalat hajat, cara shalat hajat, apa itu shalat hajat
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url