Keutamaan Berdoa di Bulan Ramadhan (Shalat Hajat Part 1)

oleh Anggit Tinarbuka AW

Bulan Ramadhan


Marhaban ya Ramadhan, marhaban ya syahrul maghfirah...

Alhamdulillah pada kesempatan ini kita dapat bertemu dengan bulan Ramadhan yang penuh kebaikan didalamnya. Segala amalan pada bulan ini dilebihkan balasannya begitu pula doa-doa banyak yang dikabulkan oleh Allah SWT.

Pada tulisan ini mari kita belajar bersama mengenal keagungan dan kebaikan dari shalat Hajat. Tetapi sebelumnya akan dijelaskan terlebih dahulu tentang pentingnya doa yang berhubungan dengan shalat hajat itu sendiri.

Bertepatan dengan bulan ramadhan seyogyanyalah kita memperbanyak permohonan dan doa kita demi kepentingan duniawi maupun akhirat karena bulan ramadhan memang dikhususkan bagi kita umat Islam.

Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa, maka akan dikabulkan.” (HR. Al Bazaar)

Malam yang Agung


Di dalam bulan ramadhan terdapat pula sebuah malam yang begitu agung dimana Rasulullah memerintahkan umatnya untuk menghidupkan sepuluh malam terakhir bulan ramadhan agar dapat bertemu dengan malam yang disebut malam lailatul qadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Di malam inilah segala urusan diatur. Sehingga marilah kita memperbanyak ibadah kita agar dapat bertemu dengan malam tersebut.

Dari Aisyah r.a. mengatakan,
“Apabila Nabi S.A.W. memasuki sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para isteri beliau dari berjima’), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Apabila kita beribadah di malam tersebut, insyaallah pahalanya akan setara dengan ibadah seribu bulan. Akan tetapi ada hal lain yang patut kita ketahui, bahwasanya doa-doa yang dipanjatkan pada malam itu insyaallah akan diijabahi. Karena pada malam itulah takdir seseorang akan dituliskan kembali di dalam lauful mahfudz untuk setahun yang akan datang. Sehingga apabila kita memiliki harapan dan doa sebaiknya dipanjatkan pada malam tersebut dengan keyakinan bahwa harapan atau doa tersebut juga akan dituliskan dalam takdir kita pada tahun tersebut. Dicontohkan oleh para sahabat maupun ulama-ulama bahwa sebaiknya harapan dan doa kita ini dituliskan dengan jelas dan terukur targetnya. Kemudian di waktu-waktu shalat malam, kita sampaikan “proposal” doa dan harapan kita kepada Allah SWT.
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadr: 3-5)

Semoga ini menjadi bahan renungan dan nasihat bagi kita untuk turut serta menyambut keberkahan dari malam tersebut sebagaimana para pencari kebaikan lakukan.

Kabulnya Doa


Saudaraku sekalian, terkabulnya doa merupakan kehendak Allah SWT. Akan tetapi bukan berarti menjadikan kita turun semangatnya dalam memanjatkan doa karena tahu akan hal ini. Ingat didalam hadist qudsi diterangkan

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw bersabda : "Sesungguhnya Allah berfirman : "Aku menurut dugaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu." (Hadits ditakhrij oleh Turmidzi).

Oleh karena itu, segala doa yang kita panjatkan sebaiknya disertai keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan baik itu akan dikabulkan segera mungkin, akan ditunda waktunya, akan dikabulkan di akhirat kelak ataupun akan digantikan dengan nikmat-nikmat dari Allah lainnya. Walllahu a’lam.



Sumber referensi:

Al Qur’an Al Kariim

Hadits Arba’in An Nawawi

Hadits Qudsi

Riyadhus Shalihin

Panduan Shalat Hajat



Keutamaan Shalat Hajat: Bagian Pertama (Keutamaan Berdoa di Bulan Ramadhan)

Keutamaan Shalat Hajat: Bagian Kedua (Adab dalam Berdoa)

Keutamaan Shalat Hajat: Bagian Ketiga (Seputar Shalat Hajat)
Next Post Previous Post
1 Comments
  • Muhammad Ubaidillah Halim
    Muhammad Ubaidillah Halim 15 Agustus 2012 pukul 21.19

    "MANTAB"

Add Comment
comment url