Puasa Intermiten vs. Menghitung Kalori, Mana yang Lebih Efektif?
Mengenal Puasa Intermiten dan Menghitung Kalori
Banyak orang mencoba untuk menurunkan berat badan melalui diet, tetapi antara puasa intermiten dan menghitung kalori, manakah yang lebih baik untuk Anda?
Apa itu Puasa Intermiten?
Puasa intermiten adalah pola makan di mana Anda membatasi waktu makan Anda menjadi hanya dalam jendela delapan jam. Misalnya, Anda hanya makan antara pukul 12 siang hingga pukul 8 malam, sementara selama 16 jam sisanya, Anda berpuasa. Metode ini telah mendapatkan popularitas karena kepraktisannya.
Manfaat Puasa Intermiten
Puasa intermiten dapat meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh, sehingga tubuh lebih efisien dalam mengeluarkan gula dari aliran darah. Penelitian juga menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat meningkatkan metabolisme glukosa.
Kenapa Puasa Intermiten Menarik?
Selain sederhana dilakukan, puasa intermiten juga telah menarik perhatian beberapa selebriti terkenal seperti Jennifer Aniston, Kourtney Kardashian, dan Scarlett Johansson, yang semuanya menjalani pola makan sesuai dengan puasa intermiten.
Menghitung Kalori sebagai Metode Tradisional
Menghitung kalori adalah metode yang lebih tradisional untuk mengendalikan asupan makanan. Dalam metode ini, Anda menghitung jumlah kalori yang dikonsumsi setiap hari dan memastikan bahwa asupan kalori Anda sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda. Meskipun lebih rumit daripada puasa intermiten, metode ini telah digunakan selama bertahun-tahun dalam upaya menurunkan berat badan.
Penelitian Baru Mencari Perbandingan
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine meneliti efektivitas kedua metode ini dalam menurunkan berat badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik puasa intermiten maupun menghitung kalori menghasilkan hasil yang serupa pada akhirnya.
Penelitian pada Orang Dewasa dengan Obesitas
Sebuah penelitian dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Amerika Serikat yang melibatkan 90 orang dewasa yang menderita obesitas. Partisipan dibagi secara acak menjadi tiga kelompok: kelompok pertama melakukan puasa intermiten, kelompok kedua mengurangi asupan kalori sebesar 25%, dan kelompok ketiga tetap makan seperti biasa selama 10 jam atau lebih setiap hari. Dua kelompok pertama juga secara rutin berkonsultasi dengan ahli diet.
Hasil Penelitian
Partisipan yang melakukan puasa intermiten berhasil mengurangi asupan kalori mereka sebesar 425 kalori dibandingkan dengan kelompok kontrol dan berhasil menurunkan berat badan sebanyak 10 kilogram setelah satu tahun. Sementara itu, kelompok yang mengurangi asupan kalori berhasil mengurangi 405 kalori dan menurunkan berat badan sebanyak 12 kilogram setelah satu tahun.
Implikasi Klinis
Para peneliti menyimpulkan bahwa hasil penelitian ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan klinis dengan mempertimbangkan preferensi individu daripada hanya merekomendasikan satu diet daripada yang lain. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk lebih memahami manfaat metode penurunan berat badan ini pada individu yang berbeda.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini, baik puasa intermiten maupun menghitung kalori dapat memberikan hasil yang serupa dalam menurunkan berat badan. Pilihan diet terbaik untuk Anda tergantung pada preferensi individu dan kemampuan untuk menjalankan metode tersebut. Selalu konsultasikan dengan ahli gizi atau profesional kesehatan sebelum memulai diet apa pun.
Pertanyaan Umum (FAQs)
- Apakah puasa intermiten cocok untuk semua orang?
Puasa intermiten mungkin tidak cocok untuk semua orang. Orang dengan kondisi kesehatan tertentu atau wanita hamil atau menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai metode ini.
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasil dari puasa intermiten atau menghitung kalori?
Hasilnya bervariasi untuk setiap individu. Dalam penelitian yang dilakukan, partisipan melihat hasil penurunan berat badan setelah satu tahun. Namun, penting untuk diingat bahwa perubahan gaya hidup jangka panjang dan komitmen yang konsisten diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
- Apakah ada efek samping yang mungkin terjadi dengan puasa intermiten atau menghitung kalori?
Efek samping dapat berbeda untuk setiap individu. Beberapa orang mungkin mengalami ketidaknyamanan pada awalnya, seperti rasa lapar yang lebih sering atau penurunan energi. Jika Anda mengalami efek samping yang signifikan, segera konsultasikan dengan ahli gizi atau profesional kesehatan.
- Bisakah saya menggabungkan kedua metode ini?
Ya, beberapa orang mungkin memilih untuk menggabungkan kedua metode ini sesuai dengan preferensi dan kebutuhan mereka. Namun, kembali lagi pada preferensi individu dan konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum mencoba metode tersebut.
- Apakah ada risiko kekurangan gizi dengan puasa intermiten atau menghitung kalori?
Ada potensi risiko kekurangan gizi jika tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi tubuh Anda. Penting untuk memastikan bahwa Anda tetap mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang saat menjalani diet apapun.