Perbedaan dan Posisi Hadits Qudsi dalam Islam

Perbedaan Hadits Qudsi


Hadits Qudsi adalah hadist berupa perkataan dari Nabi Muhammad SAW berdasarkan firman Allah SAW. Pasti saudara-saudaraku sekalian mengenal hadits qudsi yang apabila di toko-toko dihadirkan dalam bentuk yang semakin ringkas dan praktis tanpa mengesampingkan isinya yang penuh dengan pelajaran dari Nabi Muhammad. Untuk itu dengan tersedianya dalam bentuk e-book tentu akan lebih memudahkan kita untuk mempelajari ilmu Allah.

Apabila belum paham mengenai Hadits Qudsi ini dan perbedaan dengan sumber hukum Islam kita yaitu Al Qur’an dan Hadits, berikut kutipan penjelasan singkatnya..

Berbeda dengan Al Qur’an yang pilihan kata-kata serta ayat-ayatnya dari Allah, hadits qudsi ini berupa perkataan Rasulullah, sehingga penggunaan kata-katanya oleh Rasulullah, tetapi tetap tidak sembarangan kata yang keluar dari Nabi mulia kita ini tentunya. Beliau merupakan manusia yang senantiasa dijaga dan dituntun oleh wahyu dan firman Allah yang disampaikan oleh malaikat Jibril a.s. Berbeda pula dengan hadits. Hadist Nabi merupakan segala hal yang mengacu langsung pada perkataan dan perbuatan Rasulullah akan suatu bentuk ibadah maupun ilmu serta dihafalkan oleh para sahabat.

Rasulullah menyampaikan suatu pelajaran kepada para sahabat dengan menceritakan bahwa hal tersebut diterima dari Allah, akan tetapi pelajaran tersebut berbeda dengan wahyu Al Qur’an dari sudut pandang uslubnya ( susunan kalimatnya ). Pelajaran tersebut merupakan pemberian atau hembusan dari kesucian yang disebut hadits qudsi atau hadits Ilahi dan Rabbani ( Subhi As Sholih, Ulumul hadits wa mustholahuhu).

Posisi Hadits Qudsi


Para ulama berbeda pendapat tentang hakikat hadist qudsi ini. Sebagian ulama seperti Abu Al Biqai berpendapat bahwa hadits qudsi merupakan wahyu Allah yang dihembuskan kepada Nabi baik melalui ilham maupun mimpi sedangkan susunan kata-katanya dilakukan oleh Rasulullah Saw sehingga hadits qudsi adalah maknanya dari Alloh sedangkan lafadznya dari Rasulullah Saw.

Dr Syu’ban Muhammad Ismail dalam kitabnya Ma’a Al Qur’an Al Karin Fi Tarikhihi menulis sebelas perbedaan pokok antara Al Qur’an dan hadits qudsi.

  • Al Qur’an adalah wahyu yang jelas, artinya Al Qur’an diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad yang dalam keadaan sadar, sedangkan hadits qudsi bisa jadi diterima dalam bentuk ilham ataupun mimpi.

  • Al Qur’an merupakan mukjizat sehingga tidak ada seorangpun yang dapat menandinginya, ia juga terjaga dari perubahan, sedangkan hadits qudsi tidak.

  • Membaca Al Qur’an merupakan ibadah sedangkan hadits qudsi tidak demikian.

  • Bagi orang yang berhadats dilarang menyentuh Al Qur’an dan bagi yang junub dilarang menyentuh dan membacanya, sedangkan hadist qudsi tidak.

  • Al Qur’an tidak boleh diriwayatkan dengan maknanya saja, sedangkan hadits qudsi boleh.

  • Al Qur’an diriwayatkan secara mutawatir, sedangkan hadits qudsi diriwayatkan secara ahad.

  • Menurut Imam Ahmad dilarang menjual Al Qur’an sementara Imam Syafi’i Makruh sedangkan hadist Qudsi tidak demikian.

  • Al Qur’an merupakan bacaan tertentu dalam sholat, tidak sah sholat seseorang bila tidak membaca Al Qur’an sedangkan hadits qudsi tidak.

  • Orang yang mengingkari Al Qur’an termasuk kafir, sedangkan pengingkaran terhadap hadits qudsi tidak termasuk kafir.

  • Lafadz Al Qur’an berasal dari Alloh, sedangkan hadist qudsi berasal dari Nabi Saw.

  • Bagian-bagian dari Al Qur’an disebut ayat dan surat sedangkan hadist qudsi tidak demikian.


Demikianlah sedikit penjelasan mengenai Hadits Qudsi ini. Bagi saudara sekalian bisa menjadikan pengetahuan maupun pengingat kembali. Banyak pelajaran yang dapat direnungkan dan diambil dengan membaca kumpulan hadits qudsi ini sehingga dapat menambah ilmu kita..

-----------------------------

Semoga bermanfaat.. Syukron katsiron..

Salam sejahtera negeriku..


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url